Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Simak 7 Tips Finansial yang Perlu Dilakukan Setelah Terkena PHK

Ilustrasi PHK (Freepik)
Intinya sih...
  • Tinjau kembali pengeluaran Langkah pertama adalah mengevaluasi seluruh pengeluaran rutin. Identifikasi pengeluaran mana yang tergolong penting, seperti kebutuhan makan, listrik, air, dan transportasi, serta eliminasi belanja yang bersifat sekunder atau konsumtif.
  • Buat anggaran minimalis Selama masa transisi, sangat disarankan untuk menyusun anggaran sederhana dan realistis. Anggaran ini harus mempertimbangkan dana yang tersedia, seperti pesangon dan tabungan, serta memperkirakan berapa lama Anda dapat bertahan sebelum mendapatkan penghasilan baru.
  • Kelola dana pesangon secara bijak Perusahaan yang melakukan PHK umumnya wajib memberikan uang pesang

Awal tahun 2025 diwarnai dengan meningkatnya jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK), yang berdampak pada puluhan ribu tenaga kerja di berbagai daerah di Indonesia.

Data dari satudata.kemenaker.go.id menunjukkan bahwa pada Januari hingga Februari 2025, sebanyak 18.610 orang kehilangan pekerjaannya. Provinsi Jawa Tengah mencatat jumlah tertinggi dengan lebih dari 57% dari total kasus PHK nasional.

PHK, berbeda dengan pemecatan, biasanya bukan karena kesalahan individu, melainkan akibat kendala operasional atau keuangan dari perusahaan, seperti penurunan pendapatan atau efisiensi biaya.

Dalam situasi tak terduga ini, penting bagi individu untuk mengetahui dan menerapkan strategi finansial setelah PHK agar tetap dapat bertahan secara ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan keluarga. Berikut tujuh tips finansial penting setelah PHK:

1. Tinjau kembali pengeluaran

Langkah pertama adalah mengevaluasi seluruh pengeluaran rutin. Identifikasi pengeluaran mana yang tergolong penting, seperti kebutuhan makan, listrik, air, dan transportasi, serta eliminasi belanja yang bersifat sekunder atau konsumtif. Tujuannya adalah memperpanjang masa bertahan tanpa pendapatan tetap.

2. Buat anggaran minimalis

Selama masa transisi, sangat disarankan untuk menyusun anggaran sederhana dan realistis. Anggaran ini harus mempertimbangkan dana yang tersedia, seperti pesangon dan tabungan, serta memperkirakan berapa lama Anda dapat bertahan sebelum mendapatkan penghasilan baru.

3. Kelola dana pesangon secara bijak

Perusahaan yang melakukan PHK umumnya wajib memberikan uang pesangon kepada karyawan. Gunakan dana ini secara hati-hati dan fokus pada kebutuhan utama seperti makanan, tagihan pokok, dan biaya kesehatan. Hindari menggunakannya untuk keperluan tidak mendesak.

4. Prioritaskan pelunasan utang

Apabila Anda memiliki utang atau cicilan, alokasikan sebagian dana pesangon untuk membayar kewajiban tersebut. Jangan ragu untuk menghubungi pihak pemberi pinjaman untuk mendiskusikan kemungkinan restrukturisasi utang agar cicilan tetap terjangkau.

5. Hindari menggunakan dana pensiun

Sebaiknya jangan menggunakan dana pensiun Anda, kecuali dalam kondisi benar-benar darurat. Menarik dana pensiun lebih awal bisa mengganggu rencana jangka panjang dan berdampak negatif terhadap masa depan finansial Anda.

6. Sesuaikan gaya hidup

Salah satu tips finansial setelah PHK yang tidak kalah penting adalah menyesuaikan gaya hidup. Contohnya, jika Anda terbiasa mengonsumsi kopi di kedai setiap hari, alihkan ke pilihan yang lebih hemat seperti kopi sachet. Penyesuaian kecil semacam ini bisa sangat membantu dalam menjaga pengeluaran tetap terkendali.

7. Cari pekerjaan paruh waktu

Selagi mencari pekerjaan tetap, pertimbangkan untuk mengambil pekerjaan paruh waktu atau proyek lepas (freelance). Menjadi admin media sosial, bekerja di kafe, atau jasa penulisan online dapat menjadi alternatif sumber pemasukan sementara. Pemasukan ini bisa digunakan untuk menutup kebutuhan harian tanpa terlalu mengandalkan dana cadangan.

Menghadapi PHK memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan penerapan tips finansial setelah PHK yang tepat, Anda tetap dapat menjaga kestabilan ekonomi pribadi dan keluarga. Ingatlah bahwa masa sulit ini bisa dilalui jika disertai perencanaan dan tindakan yang tepat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tubagus Imam Satrio
EditorTubagus Imam Satrio
Follow Us