BEI: 3 AB Siap Proses Transaksi Short Selling, Ini Namanya

- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan 3 Anggota Bursa (AB) yang hampir siap untuk melakukan transaksi short selling.
- 27 AB berminat, 9 di antaranya tengah memperoleh lisensi AB short sell, dengan 3 AB internasional dalam tahap finalisasi.
- Ajaib Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Semesta Indovest Sekuritas dinilai memiliki kesiapan cukup tinggi untuk menjadi AB short sell.
Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) membocorkan nama tiga Anggota Bursa (AB) yang hampir siap menyelenggarakan transaksi short selling.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menjelaskan, ada 27 AB yang berminat menjadi AB short selling sejak peraturan tentang mekanisme itu diperbarui pada 2024.
Dari jumlah itu, 9 di antaranya tengah menjalani persiapan untuk memperoleh lisensi AB short sell. Secara detail, tiga AB dari 9 itu merupakan AB internasional.
"Tiga AB [di antaranya] sedang dalam proses akhir, sehingga kami harapkan dalam waktu yang tak terlalu lama sudah ada tiga yang dapat memberikan layanan tersebut [intraday short sell]," kata Jeffrey, Selasa (11/2).
Lebih lanjut, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis 1 BEI, Firza Rizqi Putra mengatakan tiga AB yang berada dalam tahap finalisasi itu adalah Ajaib Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Semesta Indovest Sekuritas. Ketiganya dinilai memiliki kesiapan cukup tinggi untuk menjadi AB yang melayani transaksi short sell.
Lantas, kapan para AB itu siap memproses transaksi short sell dan intraday short sell? Itu bergantung pada kapan izin dari bursa akan diberikan.
"Tiga AB [yang sudah disebut] sudah punya pasar yang cukup besar dan basis investor cukup banyak. Kesiapannya cukup tinggi," kata Firza. "Namun, terkait kapan bisa bertransaksi, itu ketika kami berikan lisensi. Bisa saja ketiga AB itu tersalip dengan nama-nama di bawahnya [dari segi kesiapan], kembali lagi, sesuai kesiapan AB-AB di bawahnya."
Adapun, short selling mengacu pada transaksi jual-beli efek, tapi efek itu tak dimiliki oleh penjual ketika transaksi berlangsung. Mekanisme tersebut dapat investor manfaatkan saat pasar dalam kondisi menurun atau bearish, dengan menjual efek pada harga tinggi dan membelinya kembali di harga lebih rendah. Akan tetapi, transaksi short selling hanya diperuntukkan bagi investor yang berpengalaman.
Di tahap I, BEI akan mengimplementasikan intraday short selling atau IDSS pada kuartal Ii 2025 untuk investor ritel domestik. Ada 10 saham yang dapat ditransaksikan menggunakan mekanisme tersebut, yakni: ADRO, ASII, BBCA, BBNI, BBRI, BMRI, BRPT, MBMA, SMRA, dan TLKM.
Evaluasi akan dilakukan paling tidak setahun, sebelum pemberlakuan tahap II. Pada fase kedua itu, mekanisme short sell akan tersedia bagi seluruh investor, termasuk investor institusi.
"Kesiapan investor institusi harus menunggu paling tidak satu tahun [sejak implementasi fase I]," ujar Jeffrey.