Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tren Berubah: Pemesanan Makanan Daring Menyusut Hampir Separuh

ilustrasu mendaftar bpjs online
ilustrasi mendaftar BPJS online (unsplash.com/Pradamas Gifarry)
Intinya sih...
  • Pola pemesanan makanan berdasarkan waktu menunjukkan konsistensi, dengan pesanan akhir pekan lebih tinggi daripada hari kerja.
  • Camilan menjadi jenis makanan paling sering dipesan, promo dan diskon masih menjadi daya tarik utama bagi konsumen dalam menggunakan aplikasi pesan-antar makanan.

Jakarta, FORTUNE - Sebuah riset terbaru dari Jakpat mengungkapkan adanya penurunan signifikan dalam kebiasaan memesan makanan secara daring di Indonesia. Pada awal 2025, tingkat pemesanan makanan melalui aplikasi daring tercatat hampir dua kali lipat lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022.

"Turunnya tingkat pemesanan makanan online sejak 2022 menunjukkan adanya pergeseran besar dalam kebiasaan konsumen," ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna, dikutip Selasa (15/4).

Meskipun terjadi penurunan secara keseluruhan, pola pemesanan berdasarkan waktu menunjukkan konsistensi. Data Jakpat memperlihatkan pemesanan makanan daring pada akhir pekan masih lebih tinggi dibandingkan dengan hari kerja, baik untuk waktu makan malam (21 persen berbanding 18 persen) maupun makan siang (20 persen berbanding 16 persen).

"Kami masih melihat pola yang konsisten [dalam hal itu] dari tahun ke tahun," kata Hasna.

Survei yang digelarJakpat pada awal 2025 ini melibatkan 1.343 responden demi memahami perilaku konsumen terhadap aplikasi pesan-antar makanan daring. Hasilnya menunjukkan camilan menjadi jenis makanan yang paling sering dipesan (49 persen responden), diikuti oleh minuman (33 persen) dan sarapan (31 persen).

Sementara itu, satu dari lima orang (20 persen) pernah memesan makanan berat untuk makan siang maupun makan malam.

Promo dan diskon masih menjadi daya tarik utama bagi konsumen dalam menggunakan aplikasi pesan-antar makanan, dengan 55 persen responden menyebutkan alasan ini. Menariknya, sebanyak 56 persen Milenial mengaku memilih opsi pesan-antar karena merasa terlalu malas untuk keluar rumah. Di sisi lain, lebih dari 50 persen generasi X menggunakan platform tersebut karena tidak menyukai antrean.

Riset Jakpat juga mengungkap sejumlah temuan terkait rutinitas konsumen saat memilih makanan dan aplikasi pesan-antar. Sebanyak 57 persen responden selalu mengecek diskon atau promosi sebelum memutuskan memesan makanan. Selain itu, terdapat perbedaan preferensi antara laki-laki dan perempuan dalam mencari makanan pada aplikasi. Laki-laki cenderung melihat daftar makanan yang tersedia di sekitar lokasi mereka, sementara perempuan lebih sering mengetikkan nama makanan yang spesifik.

Dalam memilih aplikasi pesan-antar daring, promo atau diskon menjadi pertimbangan terbesar bagi 65 persen responden. Faktor lain yang juga menjadi perhatian adalah harga yang lebih murah dibandingkan dengan aplikasi lain (50 persen) dan loyalitas terhadap merek aplikasi penyedia layanan (50 persen).

Perilaku pengguna aplikasi pesan-antar makanan

Saat memilih restoran melalui aplikasi pesan-antar makanan, mayoritas responden (7 dari 10) memperhatikan promo atau diskon yang ditawarkan.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah ongkos kirim (58 persen) dan jarak restoran dengan lokasi tujuan (57 persen).

Terdapat perbedaan prioritas antar generasi dalam memilih restoran. Generasi X dan Milenial cenderung lebih memperhatikan rasa makanan dibandingkan dengan generasi Z.

"Tiap generasi punya pola berbeda: generasi Z lebih mengutamakan promo, sedangkan Milenial dan generasi X cenderung menyeimbangkan harga dengan kualitas rasa," ujar Hasna.

Dari segi merek aplikasi yang paling sering digunakan, GoFood menduduki posisi teratas dengan pangsa pengguna sebesar 38 persen dari total responden pada awal 2025.

ShopeeFood menyusul pada posisi kedua dengan 29 persen pengguna.

Jika dilihat berdasarkan generasi, GoFood menjadi pilihan utama bagi generasi X (43 persen) dan generasi Milenial (37 persen), sementara ShopeeFood lebih populer di kalangan generasi Z (39 persen).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us