Pengiriman EV Tesla Roadster Ditunda 2 Tahun, Apa Sebabnya?
Menurut Elon Musk, Roadster baru bisa dikirim pada 2023.

05 September 2021
Jakarta, FORTUNE - Pengiriman Tesla Roadster versi terbaru kembali tertunda, mengacu pada pernyataan Elon Musk di akun Twitter resminya. Kabarnya, penundaan kali ini memakan waktu dua tahun. Apa penyebabnya?
Paling tidak, pengiriman unit kendaraan elektrik (electric vehicle/EV) itu baru akan berjalan pada 2023. “Dengan asumsi, tidak ada mega drama (kendala) pada 2022,” begitulah bunyi cuitan Musk, dikutip Jumat (3/9).
Selain Roadster, produksi Tesla Cybertruck juga ditunda sampai 2022.
1. Penundaan Terjadi Karena Masalah Rantai Pasokan
Musk juga menyoroti masalah kekurangan rantai pasokan yang terjadi di industri otomotif yang berpengaruh terhadap waktu pengiriman unit mobil Tesla.
“Jadi walaupun kami telah memiliki 17 produk baru (itu tidak ada gunanya), karena tidak ada yang bisa dikirim (sekarang),” imbuhnya.
2. Penyebab Krisis Rantai Pasokan Industri Otomotif
Kelangkaan pasokan semikonduktor—bahan utama kelistrikan kendaraan—turut berpengaruh pada masalah rantai pasokan di industri. Terlebih, krisis pasokan semikonduktor telah berlangsung sejak pertengahan 2020, menurut lembaga riset Independent Commodity Intelligence Services (ICIS).
Waktu itu, permintaan semikonduktor meningkat secara internasional, apalagi untuk peralatan elektronik. Namun, permintaan sektor otomotif menurun akibat penjualan yang loyo karena pandemi.
Belum lagi, masalah yang melanda sejumlah pabrik. Misal, kekeringan yang terjadi pada produsen semikonduktor top nomor tiga di Taiwan atau kebakaran yang melalap separuh pabrik Renesas, pemasok penting semikonduktor di Negeri Sakura.
Rentetan masalah itu mengakibatkan ketimpangan antara permintaan dan ketersediaan. Saat produksi semikonduktor global belum sembuh total, akumulasi pesanan dari industri otomotif terus meningkat.
3. Prototipe Diperkenalkan Sejak 2017
Musk secara mengejutkan memperkenalkan prototipe Tesla Roadster pada November 2017. Mobil seharga US$200.000 itu diklaim dapat melaju dari 0 hingga 60 mil hanya dalam 1,9 detik.
Roadster pun akan didukung dengan baterai 200 kWh. Dalam sekali pengisian daya, jangkauannya dapat mencapai 620 mil.
Saat itu, Musk menjanjikan produksi bakal berjalan pada 2020. Akan tetapi, terjadi penundaan sehingga produksinya baru dimulai pada 2022.
Dengan kabar terbaru, mobil itu diasumsikan baru akan meluncur lima tahun setelah debut prototipenya. Itu tentu bukan kabar yang baik bagi orang-orang yang sudah menyetorkan dana awal kepada Tesla; US$50.000 untuk model dasar dan US$250.000 untuk model premium.
4. Siasat Tesla Mengatasi Kelangkaan Chip Global
Untuk menghadapi masalah krisis chip yang terjadi, Tesla mengganti komponen itu dengan chip alternatif. Kemudian, perusahaan itu mengubah perangkat lunak di tiap unit mobilnya, menurut Musk.
Sayangnya, masih ada sejumlah rintangan yang harus Tesla selesaikan hingga peluncuran Roadster generasi baru benar-benar terjadi.